Agnes hidup tahun 291-304. Usia Agnes pada waktu itu baru 13 tahun. Ia terkenal sangat cantik dan simpatik. Tidaklah mengherankan bila banyak pemuda yang jatuh hati padanya dan bertekad mengawininya. Tetapi apa yang dialami pemuda  pemuda itu?



Mereka menyesal, kecewa bahkan marah karena lamaran mereka ditolak. Agnes, gadis rupawan itu berkaul tidak mau menikah karena ia telah berjanji untuk tetap perawan dan setia kepada Kristus yang mencintainya. Pemuda  pemuda frustasi itu melaporkan Agnes kepada pengadilan Romawi dengan mengungkapkan identitasnya sebagai seorang penganut agama Kristen.


Dihadapan pengadilan Romawi, Agnes diuji, ditakut  takuti bahkan dituduh menjalani kehidupan sebagai seorang pelacur. Ia diancam dengan hukuman mati dan dipaksa membawakan kurban kepada dewa dewa kafir Romawi. Tetapi Agnes tidak gentar sedikitpun menghadapi semua ancaman dan siksaan itu. Ia dengan gagah berani menolak segala tuduhan atas dirinya dan mempertahankan kemurnianya. Belenggu yang dikenakan pada tangannya terlepas dengan sendirinya. Bagi dia Kristus adalah segala-galanya. Dia yakin Kristus menyertainya dan tetap menjaga dirinya dari segala siksaan atas dirinya.
Akhirnya tiada jalan lain untuk menaklukkan Agnes selain membunuh dia dengan pedang. Kepalanya dipenggal setelah dia berdoa kepada Yesus, mempelainya. jenazahnya di kebumikan di jalan Nomentana. Kemudian diatas kuburnya didirikan sebuah gereja untuk menghormatinya.

Tulang-tulang Agnes tersimpan dalam gedung Gereja Sant'Agnese fuori le mura di Roma.


Tengkoraknya tersimpan di sebuah kapel samping di gedung Gereja Sant'Agnese, Roma.


 Santa Agnes adalah santa pelindung anak-anak perempuan. Pada Hari Peringatan Santa Agnes berjalan dengan menarik. Ada tradisi rakyat di Eropa untuk menyuruh anak-anak perempuan melakukan ritual-ritual tertentu pada Malam Santa Agnes (20–21 Januari) agar dapat menemukan jodoh mereka. Ada juga yang Pada hari pestanya setiap tahun, dua ekor anak domba disembelih di Gereja santa Agnes di jalan Nomentana. Bulu domba itu dikirim kepada Sri Paus untuk diberkati dan dipakai untuk membuat hiasan atau mantel. Hiasan dan mantel itu kemudian dikembalikan kepada Uskup Agung dari Gereja itu untuk dipakai sebagai simbol kekuasaannya.

Dalam seni lukis, Agnes dilukiskan sebagai seorang anak perempuan Agnes yang mendekap seekor anak domba (Agnus) yang lambang kemurnian, memegang daun palem sebagai lambang keberanian.



Sekian dan Terima Kasih


Leave a Reply

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Halo saya Angelita Rusli kelas 9D. Aku sekolah di SMPK Santa Agnes, Surabaya. Semoga kalian semua suka ya membuka dan membaca BLOG ku

BTemplates.com